Kamis, 11 Oktober 2012

KAFEIN

Kafein merupakan jenis alkaloid yang secara alamiah terdapat dalam biji kopi, daun teh, daun mete, biji kola, biji coklat, dan beberapa minuman penyegar. Kafein memiliki berat molekul 194.19 dengan rumus kimia C8H10N8O2 dan pH 6.9 (larutan kafein 1% dalam air).Kafeina merupakan zat psikoaktif yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Tidak seperti zat psikoaktif lainnya, kafeina legal dan tidak diatur oleh hukum di hampir seluruh yuridiksi dunia. Di Amerika Utara, 90% orang dewasa mengkonsumsi kafeina setiap hari. Kafein mempunyai daya kerja sebagai stimulan sistem syaraf pusat, stimulan otot jantung, meningkatkan aliran darah melalui arteri koroner, relaksasi otot polos bronki, dan aktif sebagai diuretika, dengan tingkatan yang berbeda. Dan, tidak sama dengan yang lain, daya kerja sebagai stimulan sistem syaraf pusat dari kafein sangat menonjol sehingga umumnya digunakan sebagai stimulan sentral.

manfaat kafein

Dapat mencegah timbulnya kanker, serangan jantung, stroke, dan tekanan darah tinggi

Kafein kaya akan fenol dan flavanoid, yang dapat mampu untuk menangkap radikal bebas dalam tubuh. Fenol mampu mengurangi kolesterol pada darah sehingga dapat mengurangi resiko serangan jantung juda mencegah timbulnya kanker, stroke dan tekanan darah tinggi.

Dapat mempertajam daya ingat

Kafein dapat mempercepat tindakan otak agar tetap lebih waspada, dilakukan dengan cara  mengikat reseptor adenosin di otak. Hal ini disebabkan kafein memblokir reseptor adenosin, sehingga neuron lebih aktif, maka kelenjar pitaitar menanggapi semua kegiatan dan melepaskan hormohn yang memberitahukan kelenjar adrenal untuk menghasilkan adrenalin. Pelepasan adrenalin menyebabkan detak jantung lebih cepat, pelepasan gula kedalam aliran darah dari hati cepat, sehingga aliran darah ke otot meningkat menyebabkan otot menjadi terpacu.

Sebagai obat sakit kepala

Menurut Seimur Diamond, M.D, dari Chicago’s Diamond Headache Clinic kafein dapat mengurangi derita sakit kepala dengan cara melebarkan pembuluh darah otak yang menyempit, sehingga suplai oksigen keotak berjalan dengan baik.

Dapat mengurangi penyakit “Alzheimer

Penyakit ini merupakan sejenis sindrom dengan apoptosis sel-sel otak pada saat yang bersamaan sehingga otak nampak kecil dan mengerut. Penyakit ini ditandai dengan penurunan asetikolin. Kafein dapat menghambat aktivitas enzim acetylcholinesterase (AChE), yang memecah bahan kimia atau neurotransmiter dan asetilkolin. Selain itu , kafein juga menghambat aktivitas enzim butyrylcholinesterase (BuChE), yang ditemukan dalam deposit protein pada otak penderita Alzheimer.

Dapat melegakan penyakit asma 

Dapat memberantas bakteri penyebab gigi berlubang 

Selain memiliki fungsi yang berguna bagi manusia, kafein juga memiliki dampak yang berbahaya bagi kita apabila dalam mengkonsumsi sesuatu yang mengandung kafein dilakukan secara berlebihan. Batas aman mengkonsumsi kafein adalah 100-150 mg/hari. Berikut ini adalah dampak negatif yang ditimbulkan jika kita mengkonsumsi kafein secara berlebihan, antara lain:


  • Dapat meningkatkan detak jantung dan metabolisme
  • Menyebabkan susah tidur (insomnia)
  • Menghilangkan nafsu makan
  • Merangsang cairan dalam lambung yang menimbulkan rasa panas atau perih (heartburn). Kafein bersifat diuretik sehingga anda akan lebih sering buang air kecil.
  • Mengurangi kalsium dalam tubuh


5 Komentar:

Pada 11 Oktober 2012 pukul 23.05 , Blogger Rizki Amallia mengatakan...

Bagaimana mensintesis senyawa adenosine di dalam kafein?

 
Pada 11 Oktober 2012 pukul 23.13 , Blogger Unknown mengatakan...

Mekanisme kerja kafein pada sel saraf berkontribusi pada efek kafein
tersebut. Aktivitas sel saraf dipengaruhi oleh senyawa adenosin. Adenosin adalah
senyawa nukleotida yang berfungsi mengurangi aktivitas sel saraf saat menempel
pada sel tersebut. Senyawa kafein juga menempel pada reseptor yang sama tetapi
tidak memperlambat aktivitas sel saraf sebaliknya menghalangi adenosin untuk
berfungsi. Kafein mengikat senyawa adenosin di otak, sehingga dampaknya
aktivitas otak meningkat dan menyebabkan hormon efinefrin atau adrenalin
disebar.

 
Pada 12 Oktober 2012 pukul 05.15 , Blogger Ima Nurisa mengatakan...

Kafein bekerja sebagai stimulan sistem saraf pusat, sistem kardiovaskular, dan pernapasan. Kafein merupakan penghambat kompetitif reseptor adenosin di otak. Telah diketahui bahwa adenosin jika terikat ke reseptor sel saraf akan menurunkan aktivitas sel saraf. Akibat kemiripan struktur molekul kafein dengan struktur adenosin maka kafein dapat terikat pada reseptor tersebut tapi tidak memberi efek penurunan aktivitas sel saraf justru sebaliknya aktifitas sel saraf ditingkatkan

 
Pada 12 Oktober 2012 pukul 05.37 , Blogger Unknown mengatakan...

peran senyawa adenosin dalam sel otak, jika zat ini terikat oleh receptor-nya, secara otomatis akan memperlambat aktivitas sel tubuh, juga menyebabkan pembesaran pembuluh darah. Kafein dapat menyaingi fungsi adenosin, terutama dalam membuat ikatan dengan receptor. Kafein tidak akan memperlambat gerak tubuh, seiring makin banyaknya kafein yang terserap masuk, lambat laun sel tubuh tidak akan merespon terhadap perintah-perintah adenosin, karena receptor di otak lebih sibuk bergumul dengan kafein, lain kata, kafein membalikkan semua pola kerja adenosin, yang dapat menimbulkan rangsangan terhadap susunan saraf otak, sehingga mengakibatkan daya pikir menjadi lebih tajam.

 
Pada 12 Oktober 2012 pukul 08.12 , Blogger putri mutiara ishak mengatakan...

dari artikel dikatakan bahwa kafein dapat mencegah timbulnya kanker, serangan jantung, stroke, dan tekanan darah tinggi. bisa dijelaskan bagaimana sintesis yg terjadi sehingga kafein dapat berfungsi sebagai pencegah kanker dan jantung.

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda